WAKATOBI  adalah salah satu kabupaten di  Sulawesi Tenggara  yang terkenal dengan keindahan terumbu karangnya. Wakatobi merupakan gugusan da...

tombole makanan khas wakatobi, dan cara membuat tombole



WAKATOBI adalah salah satu kabupaten di Sulawesi Tenggara yang terkenal dengan keindahan terumbu karangnya. Wakatobi merupakan gugusan dari nama Pulau_pulau besar penyusunnya, yaitu Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko. 

Selain keindahan lautnya yang bisa dinikmati, Wakatobi juga memiliki beragam jenis kekayaan lainnya mulai dari kebiasaan adat, tarian adat, dan masih banyak lainnya termasuk dengan makanan khasnya yang salah satunya ada yang disebut dengan TOMBOLE.


Tentang Tombole, anda bisa membacanya lebih lengkap disini:





 
Salah satu gugusan penyusun nama kabupaten Wakatobi  yaitu Binongko, juga termasuk daerah yang masyarakatnya sangat lihai membuat TOMBOLE sebagai salah satu makanan khasnya ini. Di Binongko, bertani ubi kayu dan singkong sudah merupakan sumber utama penghidupan dan juga sebagai makanan pokok. 

Pada dasarnya kondisi alam di sini tidak memungkiknan unutk bercocok tanam seperti padi, dll. Hanya jagung namun tergantung pada musim penghujan. Sehingga cukup beragam kreativitas masyarakat dahulu di pulau ini untuk menciptkan jenis makan yang terbuat dari singkong . seperti kasuami dan Tombole. 


di Binongko,  nama TOMBOLE ini juga disebut dengan KUMPE-KUMPE. Masyarakat Binongko secara umum lebih mengenalnya dengan sebutan Tombole, namun penamaannya khusus di Popalia (Togo Binongko) lebih melekat disebut Kumpe-Kumpe. 
 
Di Binongko, sebagai suatu kebisaan turun temurun. Ada yang dikenal dengan istilah SAUFARA, yaitu kebiasaan memperingati munculnya bulan safar dengan membuat TOMBOLE. Jadi ketika bulan safar akan tiba, masyarakat Binongko sudah akan mempersiapkan segala bahan untuk membuat Tombole sebagai makanan khas yang paling unik dan khas juga rasanya. 


Namun satu poin pentingnya, kebiasaan ini selalu dilakukan tepat pada hari rabu, di awal bulan safar.

Seperti berikut:

 

1.       Singkong atau ubi kayu.

2.       Daun pisang.

3.       Bahan tambahan, seperti kelapa, gula (gula merah, gula pasir, sesuai selera), garam. Jika perlu penyedap rasa. Wajib: bawang merah.

 

CATATAN:

 Tombole ini tidak dimasak, digoreng atau dikukus. jadi wajib tahu Bahwa Tombole proses pematangannya menggunakan batu yang telah panas ( dibakar). Artinya tombole ini dibakar dengan batu yang telah dibakar dalam tanah yang digalikan.

Selain mempersiapkan bahan diatas untuk membuat tombole,juga perlu dipersiapkan secara matang untuk tempat membakar tombole ini. Yaitu:

 

1.     Mula-mula membuat galian tanah seukuran -/+ 1 meter atau disesuaikan,

2.     Mengumpulkan batu seukuran 5x7, jumlah disesuaikan.

3.     Daun pisang.

4.     Kayu bakar.

Disamping mempersiapkan hal diatas, juga perlu dibuat tombolenya. Caranya seperti berikut:

 

1.     Siapkan singkong atau ubi kayu.

2.     Kupas kulitnya, cuci hingga bersih lalu parut agar halus

3.     Selanjutnya, peras airnya atau dibuat menjadi kaopi atau opi (dalam istilah bahasa Binongko). Yaitu agar lebih mudah, bungkus atau masukan singkong yang telah diparut kedalam karung lalu ikat agar tidak terlepas, lalu dijepit dengan balok kayu yang ukurannya sesuai, Lihat gambar:

 

 

 

4.     Jika menggunakan singkong, meski tidak terlalu lama dijepit seperti cara diatas tidaklah masalah, boleh hanya dalam waktu 3-4 jam saja atau lebih, asal perhatikan.

5.     Jika menggunkan ubi kayu, maka perlu berhati-hati, perhatikanlah dengan teliti. Jika tidak betul-betul kering atau terpisah dengan airnya maka ada kemungkinan bisa keracunan. Alangkah baiknya lakukan penjepitan hingga 7-9 jam atau lebih.

6.     Saran saya, menggunakan singkong lebih mudah, aman dan nikmat rasanya.

 

Setelah hal diatas, bahan lain yang tidak boleh ketinggalan juga adalah daun pisang. Daun pisang ini digunakan sebagai pembungkus tombole. Bagaimana cara mempersiapkan, seperti berikut:

 

1.       Kumpulkan daun pisang yang bagus dan segar atau tidak layu lalu bersihkan. Pisahkan dengan batang daunnya. Jumlah disesuaikan

2.       Bagi atau iris daun pisang tersebut dalam dua ukuran, yaitu lebar -/+ 12 cm dan -/+ 3 cm. atau ukuran disesuaikan.

 

 

 

Tahap demi tahap sudah dilalui, masuklah pada inti pembuatan. Singkong yang telah dijepit atau sudah menjadi kaopi atau opi (dalam istilah bahasa Binongko) dirubuhkan dalam wadah. Kemudiaan diayak agar halus. Selanjutnya tambahkan parutan kelapa. Ukuran disesuaikan. 


Tambakan garam, bawang merah yang dipotong halus, jika suka boleh dengan sedikit merica atau tambahkan bahan lain sesuai selera atau penyedap rasa lainnya. Terpenting juga adalah gula. Boleh gula pasir, gula merah. Saran saya yang lebih nikmat dan enak adalah dengan gula merah. 

Tambahkan secukupnya. Tapi bila gula merahnya sedikit lebih banyak (menurut saya) makin tambah nikmat. Sesuaikan selera yah. Next, semua bahan dicampur hingga rata. Bila sudah, kita masuk tahap semi final membuat tombole.

 

Dari daun pisang yang telah dipersiapkan, dibagi atau iris sesuai intruksi diatas. Maka ambillah daun pisang yang telah dibagi bagi tersebut. Mula-mula letakkan bagian daun pisang yang telah dibagi kecil tersebut diatas daun pisang yang telah dibagi dengan ukuran yang agak besar itu. Dengan posisi tidak sejajar. Artinya bagian yang dibagi atau dipotong agak kecil ini ditarik sedikit keluar sehingga ukuran posisinya lebih memanjang sedikit keluar. Tapi jangan salah, di daun pisang itu gunakan bagian dalammya daun pisang, yaitu yang tampak warnanya lebih muda. Yang lebih tua warnanya berarti bagian luar.

 

Selanjutnya, masukan campuran tombole tadi, istilahnya adonan yah kalau untuk kue.

 

Letakkan diatas daun pisang yang tadi telah diatur posisinya. Kemudian bagian ujung daun pisang yang tadi agak kecil, yang ujungnya sedikit keluar lipat kedalam. Untuk menopang “tombole” ini agar tidak jatuh. Kemudian gulunglah daun pisang  tersebut lalu buatlah sedemikian rupa agar tidak terlepas dalam bungkusannya. 


Biasanya untuk memudahkan daun pisang ini tidak diisi terlalu penuh, agar setelah membungkus masih ada sisa diujung atas daun pisang yang kemudian dilipat kembali agar tombole tersebut tidak terbongkar saat dibungkus.

 

 

Selanjutnya masuk tahap final. Tombole telah siap untuk dibakar dengan batu dalam galian tanah. jika batu yang telah dibakar sudah panas.  Nah, bongkar kembali batu-batu yang telah dibakar ini. Kemudian diupayakan sedemikian rupa agar tombole ini dapat matang atau dapat dibakar dengan batu yang telah dibakar  tadi. 


Yaitu mulailah susun tiap-tiap tombole diatas batu-batu yang telah dibakar, lalu ditindis kembali dengan batu yang ditelah dibkar tersebut. 

Tahap akhir tutup dengan daun pisang dan jangan biarkan tanah atau kotoran apapun masuk kedalam. lalu timbuni dengan tanah atau tutup dengan tanah agar tidak sedikitpun panas dari bara batu yang telah dibakar tersebut keluar kepermukaan tanah. 


Kemudian tunggu hingga matang, sekitar 30-45menit. Kemudian bongkar kembali dan tombole siap disajikan.

1 $type={blogger}:

Aswad Attar Real mengatakan...

Assalamualaikum kak, izin copas artikelnya yah???