--> Manfaat informasi geospasial bagi traveller | Vitria Palahidu (Orang Pinggiran Belajar Blog Dadakan)
Vitria Palahidu (Orang Pinggiran Belajar Blog Dadakan)

Blog otodidak, seputar opini, pendapat, cerita Dan pengalaman

Kamis, 07 September 2017

Manfaat informasi geospasial bagi traveller

| Kamis, 07 September 2017


  • https://unsplash.com/@stevenlewis
Travelling atau bepergian merupakan salah satu hobi bagi sebagian orang. Arti kata travelling adalah “the act of going from one place to another”[1]. Artinya sebagai suatu tindakan bepergian dari suatu tempat ke tempat lain. 

Melakukan travelling saat ini bahkan telah menjadi sebuah gaya hidup. Bahkan mereka yang hendak melakukan travelling, biasanya telah melakukan perencanaan atau planing dari jauh hari sebelumnya. Menetukan tempat tujuan dan segala keperluan lainnya.








#gespasial, #geospasialuntukkita
Photo by: pierre t lambert
Secara umum, masih kadangkala kita menemukan kebanyakan orang menyebut travelling sama dengan backpacker. Sementara keduanya memiliki persamaan dan perbedaan. Keduanya memiliki arti bepergian. Bedanya, seorang backpacker lebih berorientasi pada penghematan biaya dalam perjalanan yang dilakukannya, sedangkan traveller lebih keperjalanan yang terbilang santai seperti berpetualang[2]. 

Travelling biasanya dengan melakukan kunjungan ketempat yang menarik seperti pantai, gunung, tepat bersejarah atau sesuatu yang memiliki nuansa keindahan. Setiap traveller, terkadang memiliki pilihan tersendiri dalam melakukan travelling, misalnya yang sifatnya ekstrim, atau yang cukup santai saja.

Dalam melakukan travelling tentunya harus dengan persiapan yang matang. Menyiapkan perlengkapan penting yang harus dibawa atau yang seharusnya tidak perlu. Kita juga harus menyesuaikan dengan kondisi tempat yang akan kita tuju. 


photo by rawpixel.com
Dan diantara segala macam persiapan tersebut yang paling penting adalah mempersiapkan “petunjuk arah” untuk kita bepergian, baik berupa digital dan lain sebaginya. Tidak lupa, perhatikan perkembangan cuaca dan kondisi destinasi tujuan kita.

Salah satu petunjuk yang dapat membantu dalam kegiatan travelling yang kita lakukan adalah dengan menggunakan data Geospasial atau Informasi Geospasial (IG). Ada berbagai macam Informasi Geospasial (IG) antara lain peta dasar yang meliputi peta tematik datar, peta tutupan lahan, peta resiko bencana, peta zona wilayah, dan peta sosial ekonomi. Lembaga pemrintah yang memegang kendali atas IG adalah Badan Informasi Geospasial[3].





Sekilas tentang Badan Infomasi Geospasial (BIG), di Indonesia


Screenshots dari laman Bakosurtanal


Pengertian Geospasial secara spesifik dapat dilihat dalam UU No. 4/2011 tentang Informasi Geospasial[4]. Pasal 1 diterangkan bahwa: Spasial adalah aspek keruangan suatu objek atau kejadian yang mencakup lokasi, letak, dan posisinya. Sedangkan pada bunyi pasal 2 Undang-Undang ini bahwa: Geospasial atau ruang kebumian adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek kejadian yang berada di bawah, pada atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem kordinasi tertentu.

Screenshots dr laman PPID BIG


Badan Infomasi Geospasial (BIG), sebelumnya bernama Badan Kordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), adalah lembaga pemerintah nonkementrian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemeritahan dalam bidang informasi geospasial[5].
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka diadakan penataan ulang kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan, Susunan Organisasi dan tata kerja seluruh lembaga pemerintah nondepartemen, tidak terkecuali Bakosurtanal. Maka dengan Keputusan Presiden Nomor 166/2000 tentang kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan, Susunan Organisasi dan tata kerja seluruh lembaga pemerintah nondepartemen (yang telah diubah beberapa kali), Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1998 tentang Badan Kordinasi Survey dan Pemetaan Nasional dinyatakan tidak berlaku lagi[6].

Screenshots dari laman PPID BIG
Badan Informasi Geospasial (BIG) lahir untuk menggantikan BAKOSURTANAL sebagai penuaian amanat pasal 22 UU No. 4 Tahun 2011 tentang Infromasi Geospasial (IG). UU ini disetujui DPR RI pada tanggal 21 April 2011 dan disahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal tersebut, dan lahirnya BIG ditandai dengan ditandatanganinya Peraruran Presiden No. 94 Tahun 2011 mengenai Badan Informasi Geospasial tanggal 27 Desember 2011[7].

Sedangkan salah satu visi dari Badan Informasi Geospasial (BIG) adalah membangun data dan informasi geospasial yang berkualitas dan berkelanjutan dengan multi resolusi dan multi skala dalam satu referensi tunggal, serta mudah dimanfaatkan secara cepat dan dapat dipertanggungjawabkan unutk mendukung pembangunan nasional[8].
Melihat tugas yang diemban oleh BIG, itulah sebabnya dalam melaksanakan kegiatan traveler utamanya pada wilayah tertentu di Indonesia janganlah sengaja untuk mengabaikan informasi dan perhatikan data geospasial yang akurat dari BIG mengenai letak, tujuan bepergian seperti kondisi alam dan lain sebagainya. Hal ini penting unutk kita agar dapat secara matang melakukan perjalanan dan dapat mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi.

Photo by : Andrew robles on unsplash
Seperti halnya mereka para traveler yang menyukai hal ekstrim. Tentunya akan selalu ingin mencoba mengunjungi sesuatu tempat yang masih sangat bersifat baru bagi kita. Mencari lokasi-lokasi yang menantang untuk ditempuh. Dan bagaimanakah cara tepat untuk mengetahui gambaran umum lokasi tujuan tersebut. Dalam sebuah hutan misalnya, apakah itu termasuk hutan gambut atau tidak, kondisi fisik lingkungannya dan sebagainya. 

Tentu kita sangat membutuhkan informasi yang akurat sebelum kita melakukan perjalanan. Dan data itu dapat kia peroleh dari data geospasialnya atau informasi geospasial dari BIG (Badan Informasi Geospasial).

Terkadang ada banyak traveler yang ingin menjelajah kesegala pelosok negeri ini yang memang tersimpan begitu banyak kekayaan dan keindahan alam. Yang sebenarnya masih banyak kota-kota baru, tempat atau lokasi sebagai destinasi yang indah. Tapi keraguan itu muncul ketika kita mulai berpikir bagaimana harus sampai kesana? Tantangan dan kondisi alam seperti apa?. Pertanyaan demi pertanyaan ini sebenarnya akan menunjukkan seberapa besar manfaat yang kita peroleh dari informasi Geospasial.

Informasi geosparsial sangatlah penting dan bermanfaat sebagai acuan melakukan travelling. Kenapa? 


Screenshots dr laman PPID BIG
Kemajuan teknologi saat ini, banyak hal yang diperoleh dengan mudah melalui sistem digital. Termasuk menggunakan “petunjuk arah” digital. Badan Informasi Geospasial menyajikan data begitu akurat mulai dari lokasi, letak, dan posisi suatu objek kejadian yang berada di bawah, pada atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem kordinasi tertentu.

Yang terpenting data ini juga dapat diakses secara digital. Badan Informasi Geospasial (BIG) juga menyediakan layanan online yang disebut e-PPID merupakan sarana layanan online sebagai salah satu wujud pelaksanaan keterbukaan informasi publik di BIG. Inilah yang akan memberikan kita pedoman dan acuan yang baik saat kita hendak melakukan perjalanan utamanya sebagai seorang traveler. Lakukanlah perjalanan secara bijak. Perhatikan dan manfaatkan data dan informasi dari BIG (Badan Informasi Geospasial) sebelum dan sesaat melakukan perencanaan bepergian travelling demi perjalanan yang aman dan menyenangkan.


*terimakasih telah mengujungi blog saya, semoga bermanfaat. Salam sejahtera bagi kita semua



[1] https://artikata.com >defenisi: travelling, artikata: travelling
[2] www.paketwisatatour.net >persamaan dan perbedaan antara backpacker, traveler, flashpacker, dan tourist
[3] www.kompasiana.com>fadilsaeful . Peranan Informasi Geospasial dalam Mengelola SDA oleh Fadil Saeful. (dari: Studium Generale “pPeran Informasi Geospasial Mendukung SDA”, 22 April 2015, Aula Barat ITB sebagai pembicara Priyadi Kardono (Kepada BIG)
[4] UU No. 4/2011 tentang Informasi Geospasial dalam Lembaran Negara RI Tahun 2011 Nomor 49
[5] https://id.wikipedia.org>wiki>BadanInformasiGeospasial . Badan Informasi Geospasial
[6] https://id.wikipedia.org>wiki>BadanInformasiGeospasial
[7] www.bakosurtanal.go.id Sejarah-Badan Informasi Geospasial
[8] www.pubinfo.id, BIG-Badan Informasi Geospasial





Related Posts

15 komentar:

Tobalakka vat mengatakan...

Tingkatkan saudara

Ragam Cerita mengatakan...

Tingkatkan saudra semoga bermanfaat

Unknown mengatakan...

Sebenarnya tidak harusntraveller untukkita semuamjuga ber!anfaat

Ghost Ships mengatakan...

Traveling lebih menantang jika ke tempat2 yg masih tersembunyi, perlu banget tuh informasi geospasial.

Salam lestari,
Eri Anggoro Kasih

Vitria palahidu mengatakan...

Terimakasih sudah mengunjungi blog saya. Saya menyadari atas segala kekurangan terutama referenai informasi yang minim. Hraopan terbesar bagi saya semoga ini memberinmanfaat lebih.

Terimaksih, salam lestari

Fatyah Maret mengatakan...

Awalnya sy hany berpikir informasi dr big hany sebatas pemetaan lokasi sj. Ternyat guna juga untuk traveller... Makasih

Ft.march mengatakan...

������

Vitria palahidu mengatakan...

Trimakasih atas kunjungannya semoga bermanfaat

Vitria palahidu mengatakan...

Thanks

Vitria palahidu mengatakan...

Thanks

Vitria palahidu mengatakan...

Trimakasih

Endah Kurnia Wirawati mengatakan...

baru familiar nih dengan kata-kata geospasial
taunya geografi.
*orang jadul*
hihihihi

Vitria palahidu mengatakan...

Terimakasih sudah mengunjungi blog saya. Mohon maaf atas kekurangannya

Bimo Aji Widyantoro mengatakan...

sedikit saran aja mas, bagusnya ditambahin apa-apa saja perangkat geospasial itu untuk menunjang traveler selain penunjuk arah sih. Mungkin bisa dengan informasi lokasi wisatanya yang bisa dilihat secara terstruktur yang bisa memudahkan traveler.

Vitria palahidu mengatakan...

Trimkasih mas masukannya cukup bermanfaat